MARI MENGENAL FOODBORNE ILLNESS (SAKIT AKIBAT PANGAN)

MARI MENGENAL FOODBORNE ILLNESS (SAKIT AKIBAT PANGAN)

MARI MENGENAL FOODBORNE ILLNESS (SAKIT AKIBAT PANGAN)

Apa itu Foodborne Illness****?

Foodborne illness adalah gangguan kesehatan/sakit yang diakibatkan oleh konsumsi pangan yang telah terkontaminasi mikroba patogen/kuman atau bahan kimia berbahaya. Foodborne illness dalam bahasa Indonesia dinyatakan sebagai penyakit bawaan pangan. Setiap orang berisiko terkena foodborne Illnessbila tidak menjaga keamanan pangannya, tetapi, ibu hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena foodborne illness. Gejala yang terjadi ketika terkena foodborne illness, mulai dari yang ringan (diare, sakit perut ringan, muntah-muntah) hingga dapat menyebabkan penyakit yang berat seperti gagal ginjal atau kelumpuhan.

Bagaimana menghindarinya?

Menghindari foodborne illness dapat dilakukan dengan mempraktikan tips lima kunci keamanan pangan yaitu menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dari pangan yang matang, memasak dengan benar, menjaga pangan pada suhu aman, dan menggunakan air dan bahan baku yang aman.

Apa tips yang pertama?

Tips pertama adalah m****enjaga kebersihan (****Keep clean). Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan kebersihannya.

1. Tangan

Cucilah tangan menggunakan air hangat dan sabun sebersih mungkin. Tangan harus selalu dijaga kebersihannya, terutama setelah keluar dari kamar mandi, memegang hewan, memegang pangan mentah seperti daging, dan mengganti popok.

2. Buah-buahan dan Sayuran Segar

Cucilah buah-buahan dan sayuran segar di bawah air bersih yang mengalir. Jangan merendam buah-buahan dan sayuran segar di dalam wadah yang kotor karena kuman akan berpindah tempat dari wadah ke pangan.

3. Permukaan dan perabotan dapur

Bersihkan permukaan dan perabotan dapur dengan seksama. Jangan menggunakan peralatan yang sama untuk bahan mentah dan pangan siap saji. Jika hendak menggunakan peralatan yang sama, cuci dengan bersih dan tiriskan terlebih dahulu peralatan tersebut.

Apa tips yang kedua ?

Tips kedua adalah p****isahkan pangan matang dan mentah (Separate****raw and cook). Pemisahan pangan matang dan mentah dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antara bahan mentah dengan bahan siap saji atau bahan yang sudah dimasak Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

  1. Pisahkan bahan-bahan mentah (unggas, daging sapi, ikan atau seafood) dari bahan-bahan lain yang telah dimasak atau siap saji, baik itu di keranjang belanjaan pada waktu belanja maupun saat disimpan di lemari pendingin

  2. Letakkan bahan yang berbeda di wadah yang berbeda bila akan disimpan di lemari pendingin.

Apa tips yang ketiga ?

Tips ketiga adalah masaklah dengan sempurna (Cook****thoroughly). Kuman seperti contohnya E.coli, Salmonella, dan Listeria dapat mati karena panas,. Masaklah produk-produk seperti daging sapi, unggas, ikan atau seafood dengan sempurna. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Masak daging dengan sempurna sehingga suhu internal minimal tercapai. Pengukuran suhu internal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini

Angkat bahan yang sedang dimasak dan tiriskanMasukkan termometer ke bagian yang paling tebal, jangan sampai mengenai tulang. Ulangi beberapa kali untuk bagian yang berbeda..Bersihkan termometer sebelum dan setelah digunakan.

  1. Gubakan tabel suhu internal pemasakan dibawah ini sebagai panduan.

Pangan****SuhuDaging sapi dan kambing77 ⁰C (potongan tebal)Daging giling dan campuran daging

(seperti: burger, sosis, bakso, daging cincang gulung, casseroles)

71 ⁰C

Unggas (contoh: ayam, kalkun, bebek)74 ⁰C (potongan)

85 ⁰C (utuh)

Olahan telur74 ⁰CLainnya74 ⁰C

Apa tips yang keempat ?

Tips keempat adalah menjaga pangan pada suhu aman (Keep food at safe temperatures)****.Kuman dapat tumbuh dengan sangat cepat di antara suhu 4 hingga 60 ⁰C. Zona suhu ini disebut dengan zona suhu berbahaya (danger zone temperature). Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

Dinginkan produk dengan segera dalam lemari pendingin yang diatur suhunya pada suhu 4 ⁰C atau lebih rendah.Bekukan produk dengan segera dalam freezer yang diatur suhunya pada suhu -18 ⁰C.Produk yang telah dibekukan bila akan digunakan harus dicairkan dengan cara yang tepat agar tidak terkontaminasi oleh kuman.Cara mencairkan produk secara aman adalah sebagai berikut ini:Cairkan daging (unggas, ikan, seafood, sapi) dari freezer dengan cara merendamnya dalam air dingin, meletakkan dalam lemari pendingin atau menggunakan microwave. Wadah dan peralatan yang digunakan atau yang kontak langsung dengan bahan tersebut harus segera dibersihkan.Produk yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali dan produk yang dicairkan dengan menggunakan microwave harus dimasak segera.Apa tips yang kelima ?

Tips kelima adalah menggunakan air dan bahan baku yang aman (Use safe water and raw materials). Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba patogen maupun bahan kimia berbahaya. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

Pastikan air yang digunakan untuk menyiapkan atau memasak pangan adalah air yang bebas dari mikroba dan bahan kimia toksik.Perebusan adalah salah satu cara agar air yang digunakan amanPilihlah bahan pangan segar dan bermutu baik sehingga adanya bahaya mikrobiologi dan kimia dapat diminimalisir.Pastikan kemasan harus masih baik kondisinya dan tidak melebihi waktu kedaluwarsa bila bahan baku pengolahan pangan menggunakan bahan terkemas.

TOP