PELATIHAN AGENT OF CHANGE KEAMANAN PANGAN SEKOLAH DI BATU, JAWA TIMUR

Sahabat PomPi, Pada tanggal 3 Mei 2016, PomPi bersama Bapak Ibu dari Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan bertolak ke Kota Batu untuk menyelenggarakan rangkaian acara yang keren banget di Kota Batu Jawa Timur. Siapa Sahabat PomPi yang sudah pernah berkunjung ke Kota Batu? Disana banyak tempat-tempat wisata yang asyik dan seru loh... ajak mama papa berlibur ke sana yukkkk....


Bekerja sama dengan Balai Besar POM di Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Dinas Kesehatan Kota Batu, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan telah melakukan Pelatihan Agent Of Change Keamanan Pangan Sekolah Tingkat Menengah untuk siswa SMP dan SMU di Block Office Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur. Acara ini bertujuan untuk mencetak sebanyak-banyaknya Agent Of Change Keamanan Pangan Sekolah Tingkat Menengah, agar banyak remaja yang aktif berperan serta dalam meningkatkan keamanan pangan di sekolah.
Agent of change keamanan pangan dapat diartikan sebagai orang yang mempengaruhi target/sasaran perubahan agar mereka dapat mengambil keputusan yang benar dalam mencegah cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Siapa saja yang turut serta dalam pelatihan tersebut?
Mereka adalah siswa dan siswi SMU yang merupakan anggota aktif dari kegiatan ekstra kurikuler seperti OSIS, Pramuka, atau Palang Merah Remaja (PMR) sebanyak masing-masing 2 orang dari 10 SMP dan 10 SMU. Siswa yang aktif di ekstrakurikuler tersebut diharapkan dapat membuat program keamanan keamanan pangan secara terpadu dengan program tahunan organisasinya masing-masing.

Pada pelatihan tersebut siswa diberikan pembekalan materi keamanan pangan dalam bentuk penyuluhan dan penayangan video-video keamanan pangan, diantaranya pengenalan 5 Kunci Keamanan Pangan WHO, Membaca Label dan 3 Bahaya pada Pangan. Selain itu diberikan pula praktikum langsung pengujian pangan dengan rapid test kit untuk parameter formalin, boraks, methanyl yellow dan Rhodamin B. Para siswa sangat antusias melakukan setiap langkah pengujian karena mereka dapat melihat langsung perubahan warna dari setiap pengujian parameter jika ditemukan sampel yang positif mengandung salah satu zat kimia berbahaya tersebut. Selain itu pada kesempatan tersebut, setiap siswa diminta untuk membuat essay mengenai rencana program keamanan pangan yang akan mereka kembangkan di sekolah masing-masing. Keren-keren loh program yang mereka rancang.

Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan keamanan pangan dilakukan pre test dan post test mengenai materi keamanan pangan. Berdasarkan penilaian pre test, post test, essay dan keaktifan setiap siswa selama pelatihan, diperoleh peserta terbaik dari tingkat SMP dan SMA. Peserta terbaik dari tingkat SMP adalah Chincin Veronica dari SMPN 01 Kota Batu dan Santi Nur Farida dari SMP Raden Fatah Kota Batu. Sedangkan dari tingkat SMA, diperoleh dua peserta terbaik yaitu Ade Hermawan Fajri dari SMAN 1 Kota Batu dan Christy Kamanuddin dari SMA Immanuel Kota Batu. Selamat yaaaa.....


Semoga dengan meningkatnya kesadaran dan komitmen komunitas sekolah tingkat menengah terhadap keamanan pangan, budaya keamanan pangan dapat terwujud. (Penulis : Yanti Kamayanti Latifa, SP, M.Epid)